Kepodang, si Cantik yang Mulai Terlupakan

Kepodang emas
Kepodang (genus Oriolus, Linnaeus, 1766), burung yang memiliki warna yang cantik dan juga suara yang merdu, saat ini sepertinya semakin ditinggalkan para penggemar burung. Burung ini pernah mengalami masa keemasan pada era tahun 70 sampai 80-an, karena keindahan warnanya yang menjadi incaran para kolektor burung serta suaranya juga termasuk enak didengar, walaupun saat ini semakin tergeser dengan hadirnya burung kicauan jenis lain yang memiliki suara yang lebih bervariasi seperti punglor, kacer, muraibatu, cucakhijau dan lain-lain. Burung kepodang, termasuk dalam family Oriolidae, genus Oriolus yang memiliki sekitar 30 species.

Burung Kepodang termasuk banyak ditemukan tersebar di Indonesia, seperti di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai ke wilayah Nusa Tenggara. Penyebaran lain terdapat mulai dari China, Indochina, Filipina sampai ke India. Hidup di daerah tropis dan sebagian kecil ditemukan di daerah sub-tropis, hidup selalu berpasangan. Di Australia juga ditemukan jenis kepodang, tapi memiliki warna yang agak berbeda, dikenal dengan nama Green Oriole atau Australasian Yellow Oriole (Oriolus flavocinctus).
Di Indonesia, selain dikenal dengan nama kepodang sebagai nama umumnya, juga dikenal dengan nama bincarung di jawa barat, dan gulalae di sulawesi. Sayangnya akhir-akhir ini keberadaan burung kepodang semakin langka di hutan pulau jawa dan sumatra, imbasnya burung ini pun langka ditemukan di pasar pedagang burung.
Kepodang batu
(O. chinensis maculatus)
Kepodang kapur
salah satu sub-species dari
Kepodang emas (O. chinensis)
Jenis kepodang yang populer atau yang paling sering dipelihara di Indonesia adalah Kepodang emas (Oriolus chinensis), Kepodang batu (Oriolus chinensis maculatus) dan Kepodang kapur (Oriolus chinensis spp.) yang memiliki perbedaan pada paruh berwarna lebih gelap. Burung kepodang emas banyak dipelihara orang mungkin karena warna kuning keemasannya paling cerah dan suaranya juga paling keras.

Bagi sebagian masyarakat di Indonesia, burung kepodang ini memiliki mitos, seperti di jawa barat, diyakini apabila burung ini dipelihara di rumah, akan mampu menolak berbagai bencana, seperti kemalingan, kebakaran, penyakit dan lain-lain. Sedangkan di daerah jawa tengah dan jawa timur, burung ini dianggap mampu memberikan hal positif bagi ibu-ibu hamil, pada masa kehamilan bulan ke tujuh, biasanya burung ini disembelih, dimasak dan diberikan kepada sang ibu hamil, dan diyakini akan memberikan keturunan yang cantik atau tampan layaknya keindahan warna burung kepodang.

Kepodang dalam genus Oriolus, lebih dari 30 species:
  • Black-naped oriole (Oriolus chinensis), di Indonesia: "Kepodang Emas"
  • Green oriole (Oriolus flavocinctus), di Indonesia: "Kepodang Bakau"
  • Olive-brown oriole (Oriolus melanotis)
  • Brown oriole (Oriolus szalayi)
  • Olive-backed oriole or white-bellied oriole (Oriolus sagittattus)
  • Dusky-brown oriole (Oriolus phaeochromus)
  • Grey-collared oriole (Oriolus forsteni)
  • Black-eared oriole (Oriolus bouroensis)
  • Tanimbar oriole (Oriolus decipiens)
  • Western oriole (Oriolus brachyrhynchus)
  • São Tomé oriole (Oriolus crassirostris)
  • Green-headed oriole (Oriolus chlorocephalus)
  • Black-winged oriole (Oriolus nigripennis)
  • Mountain oriole (Oriolus percivali)
  • Black-headed oriole (Oriolus larvatus)
  • Ethiopian oriole (Oriolus monacha)
  • Black-naped oriole (Oriolus chinensis)
  • Slender-billed oriole (Oriolus tenuirostris)
  • Eurasian golden oriole (Oriolus oriolus)
  • Indian golden oriole (Oriolus kundoo)
  • African golden oriole (Oriolus auratus)
  • Black-and-crimson oriole (Oriolus cruentus)
  • Black oriole (Oriolus hosii)
  • Maroon oriole (Oriolus traillii)
  • Silver oriole (Oriolus mellianus)
  • Dark-throated oriole (Oriolus xanthonotus)
  • Philippine oriole (Oriolus steerii)
  • White-lored oriole (Oriolus albiloris)
  • Isabela oriole (Oriolus isabellae)
  • Black-hooded oriole (Oriolus xanthornus), Isolated species
  • Golden oriole (Oriolus Oriolus), satu-satunya jenis kepodang yang hidup di daerah sub-tropis.

No comments:

Post a Comment